Sosialisasi Program MBG Kini Hadir di Desa Tegalsari Wonosobo

 


Anggota komisi IX DPR RI memberikan sosialisasi mengenai Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Tegalsari, Wonosobo



Wonosobo -– Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan Badan Gizi Nasional (BGN) hadir di Balai Desa Tegalsari, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Senin, 24 Februari 2025J. Kehadiran  mereka untuk melakukan sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG)  yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

 

Kegiatan sosialisasi MBG ini dihadiri oleh Komisi IX DPR RI Nafa Urbach, dan  perwakilan dari Badan Gizi Nasional, Ibnu Holdun serta diikuti sekitar 300 peserta yang merupakan warga desa setempat.

 

Anggota Komisi IX DPR RI, Nafa Urbach, menjelaskan bahwa masyarakat lokal akan mempunyai peran penting dalam program MBG, khususnya dalam menyiapkan bahan baku dan juga tenaga yang akan dibutuhkan di dapur MBG.“Saya akan mendorong partisipasi warga apakah sebagai pemasok bahan baku dapur, sayur mayur, atau buah buahan, karena daerah Wonosobo adalah daerah penghasil palawija, kentang serta sayur mayur lainnya,” tutur Nafa. BUMDES juga dapat berperan sebagai pemasok bahan baku, supplier sayur, supplier beras

 

Ditambahkan Nafa, program MBG akan menyediakan makanan yang sudah mengikuti standar gizi yang ditetapkan, baik itu protein, vitamin, mineral dan energy yang mencukupi. “Agar asupan proteinnya terjaga mungkin dapat diganti dengan olahan susu kacang kedelai, karena ini juga mempunyai asupan gizi yang baik sebagai sumber nutrisi protein,” tutur Nafa.

 

Selanjutnya Nafa menambahkan bahwa tujuan sosialisasi yakni agar informasi ini dapat dipahami oleh warga.  .“Program  ini membuat ekonomi masyarakat daerah berjalan, dan terutamanya kepada bapak lurah dititipkan bagaimana warga nya dapat menjadi supplier, dan mendapatkan manfaat maksimal, sehingga warga yang menjadi perwakilan beliau di kursi DPR RI mendapatkan perbaikan taraf hidup menjadi lebih baik,” ujarnya.

 

Sementara itu, Ibnu Holdun, selaku Perwakilan BGN juga memberikan penjelasan mengenai nilai-nilai gizi yang akan diberikan kepada penerima manfaat. “Dalam setiap piring itu tidak meliputi kewajiban ada susu sapi karena hanya diwajibkan jika daerah tersebut mampu swasembada susu, artinya produksi susu sapi secara mandiri, sehingga harga yang di akses juga sesuai dengan budget BGN,” paparnya.

 

Ibnu Holdun mengungkapkan bahwa perlu nya intervensi gizi pada kelompok anak anak sekolah demi perbaikan gizi , yang juga sudah dilakukan puluhan tahun oleh negara negara maju. “Ini juga merupakan aksi nyata dari visi misi presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta cita. Saat ini sudah ada satu dapur MBG  SPPG dibangun di bumi Reso, Wonosobo yang akan melayani 3.000-3.500 anak anak setiap harinya,” tukasnya.

 

Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional terus memperluas implementasi program Makan Bergizi Gratis. Program ini diharapkan dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan kuat. Target utama dari program MBG yaitu anak-anak usia sekolah, termasuk sekolah  keagamaan, pesantren, ibu hamil, serta ibu menyusui. (Ris)

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama