Silaturahmi Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Romo H.R. Muhammad Syafii ke Ponpes Al Mizan, Jatiwangi, Majalengka |
Majalengka -- Wakil
Menteri Agama Republik Indonesia, Romo H.R. Muhammad Syafii, mengunjungi Ponpes
Al Mizan, Jatiwangi, Majalengka, Sabtu, 22 Februari 2025. Kunjungan dilakukan
untuk bersilaturahmi bersama ratusan ulama dan tokoh masyarakat dari berbagai
daerah.
Hadir dalam acara
tersebut beberapa tokoh ulama dari Majalengka, Sumedang, Subang, Cirebon, dan
Bandung. Di antaranya Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq, MM, Mudir
Jatman NU, KH Abdul Rasyid, Anggota DPRD Majalengka, KH. Juhana Zulfan, dan Ade
Duryawan. Turut hadir Ketua Fatayat Kabupaten Majalengka, Ibu Nyai Hj Upik
Rofiqoh, Ketua Yayasan Al Mizan Asep Zaenal Aripin, serta Komunitas Odesa
Bandung yang dipimpin oleh Faiz Mansur.
Dalam sambutannya,
Kiai Maman menekankan pentingnya penguatan kelembagaan yang mengatur eksistensi
pesantren, salah satu kebijakan yang diperlukan yakni pembentukan Direktorat
Jenderal Pesantren di Kementerian Agama.
Menurut Wakil
Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, pesantren memiliki peran sentral dalam
pendidikan keagamaan dan pembangunan karakter bangsa, sehingga diperlukan
perhatian lebih dari pemerintah dalam bentuk kelembagaan yang khusus menangani
pesantren. "Pesantren adalah institusi pendidikan Islam tertua di
Indonesia yang telah terbukti berkontribusi besar dalam mencetak generasi
Muslim yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing. Oleh karena itu, sudah
saatnya Kementerian Agama memiliki Direktorat Jenderal yang fokus pada
pengembangan pesantren," ujar Kiai Maman.
Ditambahkan Kiai
Maman, dengan adanya Direktorat Jenderal Pesantren, berbagai program pembinaan
dan pemberdayaan pesantren dapat lebih terkoordinasi dan terarah. Selain itu,
kebijakan terkait pesantren juga bisa lebih komprehensif dalam menjawab
tantangan zaman, termasuk dalam menghadapi era digital dan globalisasi.
Sementara itu, Wakil
Menteri Agama RI, Romo H.R. Muhammad Syafii, dalam sambutannya menegaskan bahwa
pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia,
termasuk pesantren. Menurutnya, sinergi antara ulama, pesantren, dan pemerintah
menjadi kunci dalam membangun sistem pendidikan Islam yang lebih baik.
"Pesantren
memiliki peran penting dalam membentuk karakter bangsa. Pemerintah selalu
mendukung berbagai inisiatif yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan Islam
dan kesejahteraan pesantren," kata Romo Syafii.
Dalam kesempatan
ini, para ulama dan tokoh masyarakat juga mendiskusikan berbagai tantangan
pesantren ke depan, termasuk perlunya kebijakan yang lebih berpihak kepada
pesantren dalam aspek pendanaan, infrastruktur, dan pengembangan kurikulum
berbasis kebutuhan zaman.
Acara ini ditutup
dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa serta keberlanjutan dakwah Islam yang
rahmatan lil ‘alamin. Harapannya, pertemuan ini tidak hanya menjadi ajang
silaturahmi, tetapi juga momentum untuk memperjuangkan kebijakan yang lebih
berpihak kepada pesantren sebagai pilar pendidikan Islam di Indonesia. (Hid)