Cirebon – Penjabat (Pj)
Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi, didampingi
Pj Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Iing Daiman, menghadiri rapat evaluasi
pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024 di Grage Hotel, Kamis (23/1/2025).
Pemilu serentak dan
Pilkada yang telah berlangsung pada tahun 2024 menjadi tonggak penting dalam
perjalanan demokrasi. Di tengah antusiasme tinggi dari masyarakat Kota Cirebon,
pelaksanaan pemilu berjalan dengan aman, tertib, dan lancar.
Dalam sambutannya,
Pj Wali Kota mengungkapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam kesuksesan penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada 2024.
Mulai dari panitia pemungutan suara tingkat kelurahan dan kecamatan, pengawas
pemilu, aparat keamanan, hingga masyarakat yang turut berpartisipasi aktif.“Dedikasi
dan kerja keras kita semua sangat berarti bagi terselenggaranya pesta demokrasi
yang berjalan dengan baik,” tutur Agus.
Agus juga menekankan pentingnya evaluasi untuk
memperbaiki kekurangan yang ada. Dalam rapat evaluasi ini, beberapa isu krusial
disoroti, antara lain tingkat partisipasi pemilih dan jumlah suara tidak sah.
Data yang disampaikan menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pemilih pada
Pilkada 2024 tercatat hanya 66 persen, mengalami penurunan dibandingkan Pilkada
2018 yang mencapai 73 persen. Selain itu, angka suara tidak sah yang mencapai
14.000 atau sekitar 6 persen dari total suara di Kota Cirebon juga menjadi
perhatian bersama.
Selanjutnya Agus pun mengingatkan bahwa tantangan ini
menunjukkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan pendidikan politik di kalangan
masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Cirebon bersama Komisi Pemilihan
Umum (KPU) akan terus berupaya untuk menggalakkan program pendidikan politik
yang lebih intensif.
“Tujuannya agar masyarakat lebih
sadar akan pentingnya hak suara dalam proses demokrasi,” tambahnya.
Agus pun mengungkapkan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam
pelaksanaan pemilu. Dalam Pemilu 2024, teknologi informasi telah digunakan
dalam beberapa tahapan, yang membawa kemudahan. Namun demikian, tidak dapat
dipungkiri bahwa masih ada sejumlah tantangan terkait gangguan jaringan dan
pemahaman teknis yang belum merata di antara petugas.
Oleh karena itu, Agus menegaskan perlunya pelatihan yang lebih
intensif bagi petugas serta penguatan infrastruktur teknologi untuk mendukung
kelancaran pemilu di masa depan.
Pj Wali Kota juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada aparat keamanan yang telah menjaga kondusivitas dan ketertiban selama proses pemilu berlangsung. Keamanan dan ketertiban adalah aspek yang sangat krusial untuk memastikan bahwa pelaksanaan pemilu dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan berarti.“Sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat dalam menjaga kedamaian harus terus diperkuat, terutama dalam menghadapi potensi penyebaran informasi yang tidak benar atau hoaks,” tuturnya.
Sebagai penutup, Agus berharap evaluasi yang dilakukan dapat menjadi titik awal untuk memperbaiki dan mempersiapkan pemilu yang lebih baik ke depannya.“Semoga evaluasi ini menjadi refleksi bagi kita semua, dan mari bersama-sama mempersiapkan Pemilu mendatang dengan lebih siap dan matang. Demokrasi adalah tanggung jawab kita bersama,” tutur Agus. (ADV/Hid)