Cirebon – Pondok
Pesantren Al Mizan Majalengka, bersama Universitas Islam Negeri (UIN) Siber
Syekh Nurjati Cirebon menggelar Forum Group Discussion (FGD) pada Selasa, 26
November 2024 dalam rangka menggali peradaban Islam di Cirebon . Acara yang berlangsung di Auditorium Rektorat lantai 3 UIN Siber
ini menghadirkan akademisi, tokoh masyarakat, dan pakar sejarah sebagai
peserta.
Rektor UIN Siber
Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., menyampaikan rasa
syukur atas kolaborasi ini. Menurutnya, FGD ini menjadi langkah strategis untuk
mengkaji kontribusi Islam terhadap budaya, sosial, dan politik di Cirebon.
“Kolaborasi ini
adalah upaya penting untuk menggali sejarah Islam di Cirebon. Harapannya,
diskusi ini menghasilkan kajian yang bermanfaat dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, sekaligus memperkuat pemahaman kita terhadap warisan budaya Islam
di wilayah ini,” ujarnya saat membuka kegiatan FGD di Kampus UIN Siber Syekh Nurjati,
Cirebon.
FGD ini berfokus
membahas pengaruh Islam terhadap struktur sosial, budaya, dan politik
masyarakat Cirebon pada abad ke-15 hingga ke-17.
Anggota Komisi VIII
DPR RI, KH Maman Imanulhaq yang menjadi salah satu narasumber serta inisiator
FGD tersebut menyampaikan apresiasinya atas peran UIN Siber dalam memfasilitasi
kegiatan ini. Kata Kiai Maman, FGD ini bakal terus dilakukan secara berkala di
beberapa lokasi di Cirebon. Harapannya kata Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi
itu, kajian-kajian ilmiah ini mampu menjabarkan kekhasan Islam di Cirebon sehingga
menjadi bagian dari wajah Islam Nusantara yang memperkaya khazanah budaya dan
ke-Islaman di Indonesia.
“Kami berharap
diskusi ini mampu memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana Islam membentuk
peradaban Cirebon, sekaligus menjadi dasar untuk merancang langkah-langkah
pelestarian warisan budaya Islam,” ungkap Kiai Maman.
Selain itu, ia pun
menekankan pentingnya memahami sejarah sebagai pijakan untuk membangun masa
depan yang lebih baik, terutama dalam menjaga nilai-nilai Islam yang menjadi
identitas masyarakat.
Acara ini juga
mempertegas peran UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang dikenal sebagai Cyber
Islamic University (CIU), sebagai pusat keilmuan yang aktif mendukung
pelestarian sejarah dan budaya Islam di Indonesia. Dengan melibatkan berbagai
pihak, FGD ini diharapkan dapat melahirkan rekomendasi penting bagi penguatan
nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat.
Terakhir menurutnya,
kolaborasi antara pesantren dan institusi pendidikan tinggi ini menjadi bukti
nyata komitmen bersama dalam mengembangkan kajian sejarah berbasis akademik.
Narasumber lainnya
M. Muchtar Zaedin, tokoh akademisi dan pemerhati budaya, menyoroti pentingnya
pendekatan lintas disiplin dalam memahami sejarah Islam di Cirebon. Menurutnya,
pengkajian sejarah tidak hanya sekadar memetakan peristiwa masa lalu tetapi
juga harus mampu memberikan inspirasi bagi pembangunan sosial dan budaya di
masa kini.
"Islam di
Cirebon memiliki kekayaan sejarah yang tidak hanya berakar pada aspek religius,
tetapi juga budaya lokal yang unik. Melalui FGD ini, kita dapat menggali lebih
dalam bagaimana Islam diserap dan diadaptasi oleh masyarakat Cirebon, sehingga
menjadi ciri khas yang membedakannya dari daerah lain," ujar Muchtar.
Sejarawan Farihin
Niskala turut menambahkan pandangannya terkait asal mula Islam masuk ke
Cirebon. Ia menjelaskan bahwa proses penyebaran Islam di wilayah ini bermula
dari peran para pedagang dan mubalig yang datang yang kini menjadi bagian
penting dari sejarah Cirebon.
"Islam di
Cirebon berkembang melalui pendekatan akulturasi, di mana ajaran Islam
dipadukan dengan tradisi lokal, seperti seni, budaya, dan tata pemerintahan.
Peran Sunan Gunung Jati sebagai salah satu tokoh sentral juga menjadi bukti
bagaimana Islam diterima secara harmonis di tengah masyarakat multikultur pada
masa itu," ungkap Farihin.
Diskusi ini
memberikan wawasan berharga tentang bagaimana Islam membentuk identitas dan
dinamika masyarakat Cirebon, sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi antara
akademisi, tokoh agama, dan pelaku budaya dalam melestarikan sejarah Islam di
Indonesia