Surabaya --- Menjelang
pelaksanaan Muktamar PKB ke-6, Dewan Syuro DPP PKB melakukan safari ke sejumlah
kiai berpengaruh.
Rombongan Dewan
Syuro yang dipimpin Sekretaris Dewan
Syura DPP PKB KH Saifullah Maksum, KH Maman Imanulhaq, KH. Syihabuddin Ahmad,
Gus Baidhowi, KH. Mahasin dan KH. Ahid
mulanya bertandang ke KH Zamzami Mahrus di Ponpes Lirboyo Kediri.
Pengasuh Pesantren
Lirboyo Kiai Zamzami Mahrus berharap konflik PBNU dan PKB segera selesai.
Alasannya menurut Kiai Zamzami, PBNU tidak punya hak mencampuri urusan PKB
sebagai partai politik yang dilindungi konstitusi.
Akibat konflik yang
dipicu ulah Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Sekjend PBNU,
Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ini, struktur NU menjadi resah. Pasalnya yang
dilakukan Gus Yahya bersama Gus Ipul jelas-jelas menyalahi khitah NU sebagai
organisasi kemasyarakatan.
"Kalau begini
kan PBNU sendiri yang melenceng dari khittah untuk tidak berpolitik praktis.
Apa yang dilakukan hari ini jelas melanggar khitah NU," ujarnya.
Usai bertandang di
Kediri, para kiai struktural PKB itu kemudian menyambangi Kiai Asep Saifuddin
Chalim di Surabaya. Kunjungan silaturahmi ke beberapa kiai berpengaruh ini tak
bisa lepas dari gonjang-ganjing hubungan antara PKB dengan pucuk pimpinan PBNU
yang belakangan memanas.
Selesai
bersilaturahmi dengan Kiai Asep, rombongan kemudian menyambangi Kiai Cholil
Asad di Situbondo. Pada pertemuan yang digelar di Pesantren Wali Songo
Situbondo itu Kiai Cholil berpesan, PKB sebaiknya tak perlu meladeni manuver
politik yang kini tengah dilakukan pucuk pimpinan PBNU
Kiai Cholil As'ad
justru meminta PKB fokus terhadap kerja-kerja politik yang dapat memberikan
dampak terhadap kemaslahatan umat utamanya warga nahdliyin.
"Tidak merespon
bukan juga berarti berdiam diri. Tapi justru PKB harus terus bergerak
memperjuangkan kebenaran dalam ranahnya sebagai partai politik," kata Kiai
Cholil As'ad, Sabtu (17/8).
Kiai Maman yang
hadir dalam pertemuan tersebut pun mengamini pesan Kiai Asad, Anggota DPR RI
Komisi VIII itu memastikan PKB solid dan tidak goyah dengan rongrongan
pihak-pihak eksternal, apalagi menjelang Muktamar yang bakal digelar tanggal
24-25 Agustus mendatang di Bali.
PKB, kata Kiai
Maman, kini justru menunjukkan prestasi dengan peningkatan elektoral serta
kursi di parlemen baik pusat maupun daerah. Hal itu menunjukkan kesuksesan Gus
Muhaimin Iskandar dalam memimpin partai sebesar PKB.
Dewan Syuro DPP PKB
kemudian menyambangi Ponpes Sabiilul Rosyad pimpinan KH Marzuki Mustamar. Di
sana mereka disambut dengan agenda Halaqoh Kebangsaan bersama ulama dan tokoh
masyarakat se-Jawa Timur. Kepada wartawan Kiai Marzuki mengungkapkan
kekecewaannya atas konflik yang terjadi antara PKB dan PBNU.
Menurut mantan Ketua
PWNU Jawa Timur itu, PBNU tidak perlu cawe-cawe urusan politik praktis, PBNU
harusnya bekerja pada jalur keumatan dan kemasyarakatan. Sementara PKB
didirikan untuk menjadi jembatan politik warga nahdliyin.
Kunjungan terakhir
rombongan Dewan Syuro DPP PKB ini yakni ke kediaman KH. Musthofa Bisri atau Gus
Mus di Rembang. Kepada Pendiri PKB ini, Para Kiai ini menyampaikan dan memohon
doa akan kelancaran gelaran Muktamar PKB ke-6. Mereka pula menyampaikan soliditas
kepengurusan PKB dari tingkat pusat sampai daerah serta sejumlah prestasi
partai pasca pemilu 2024 lalu di bawah kepemimpinan Gus Muhaimin Iskandar.
Selain silaturahmi
ke Para Kiai di atas, Anggota Dewan Syura Andy Muawiyah Ramli, Taufik Abdullah dan Kiai Otong Abdurrohman
menyertai Ketua Umum Gus Muhaimin bertandang ke sesepuh NU, KH. Syukron Makmun
dan KH. Ma'ruf Amin yang juga Wakil Presiden RI.
" Kedua sesepuh
itu menyatakan dukungan kepada PKB dibawah kepempinan Gus Muhaimin. Bahkan
bersedia hadir di Muktamar PKB ke 6 di Bali 24-25 Agustus 2024", tutur
Taufik Abdullah.
Beberapa daerah pun
menggelar silaturahmi Para Kiai seperti di Malang, Semarang, Majalengka dst.
Sebelum agenda
silaturahmi tersebut ada pertemuan terbatas Dewan Syura dengan para Tokoh PKB seperti Alwy Sihab, Dr. AS.
Hikam, KH. Arifin Junaidi, KH. Mun'im DZ, Masduki Baidhowi dan banyak tokoh
lainnya.
" Semua
berharap Muktamar berjalan lancar dan bisa menghasilkan platform perjuangan PKB
sesuai arahan para Sesepuh dan Kiai-Kiai NU. PKB dari NU untuk Indonesia",
tegas Wakil Sekertaris Dewan Syura DPP KB, KH. Maman Imanulhaq. (Ris)
SURABAYA - Menjelang
pelaksanaan Muktamar PKB ke-6, Dewan Syuro DPP PKB melakukan safari ke sejumlah
kiai berpengaruh.
Rombongan Dewan
Syuro yang dipimpin Sekretaris Dewan
Syura DPP PKB KH Saifullah Maksum, KH Maman Imanulhaq, KH. Syihabuddin Ahmad,
Gus Baidhowi, KH. Mahasin dan KH. Ahid
mulanya bertandang ke KH Zamzami Mahrus di Ponpes Lirboyo Kediri.
Pengasuh Pesantren
Lirboyo Kiai Zamzami Mahrus berharap konflik PBNU dan PKB segera selesai.
Alasannya menurut Kiai Zamzami, PBNU tidak punya hak mencampuri urusan PKB
sebagai partai politik yang dilindungi konstitusi.
Akibat konflik yang
dipicu ulah Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Sekjend PBNU,
Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ini, struktur NU menjadi resah. Pasalnya yang
dilakukan Gus Yahya bersama Gus Ipul jelas-jelas menyalahi khitah NU sebagai
organisasi kemasyarakatan.
"Kalau begini
kan PBNU sendiri yang melenceng dari khittah untuk tidak berpolitik praktis.
Apa yang dilakukan hari ini jelas melanggar khitah NU," ujarnya.
Usai bertandang di
Kediri, para kiai struktural PKB itu kemudian menyambangi Kiai Asep Saifuddin
Chalim di Surabaya. Kunjungan silaturahmi ke beberapa kiai berpengaruh ini tak
bisa lepas dari gonjang-ganjing hubungan antara PKB dengan pucuk pimpinan PBNU
yang belakangan memanas.
Selesai
bersilaturahmi dengan Kiai Asep, rombongan kemudian menyambangi Kiai Cholil
Asad di Situbondo. Pada pertemuan yang digelar di Pesantren Wali Songo
Situbondo itu Kiai Cholil berpesan, PKB sebaiknya tak perlu meladeni manuver
politik yang kini tengah dilakukan pucuk pimpinan PBNU
Kiai Cholil As'ad
justru meminta PKB fokus terhadap kerja-kerja politik yang dapat memberikan
dampak terhadap kemaslahatan umat utamanya warga nahdliyin.
"Tidak merespon
bukan juga berarti berdiam diri. Tapi justru PKB harus terus bergerak
memperjuangkan kebenaran dalam ranahnya sebagai partai politik," kata Kiai
Cholil As'ad, Sabtu (17/8).
Kiai Maman yang
hadir dalam pertemuan tersebut pun mengamini pesan Kiai Asad, Anggota DPR RI
Komisi VIII itu memastikan PKB solid dan tidak goyah dengan rongrongan
pihak-pihak eksternal, apalagi menjelang Muktamar yang bakal digelar tanggal
24-25 Agustus mendatang di Bali.
PKB, kata Kiai
Maman, kini justru menunjukkan prestasi dengan peningkatan elektoral serta
kursi di parlemen baik pusat maupun daerah. Hal itu menunjukkan kesuksesan Gus
Muhaimin Iskandar dalam memimpin partai sebesar PKB.
Dewan Syuro DPP PKB
kemudian menyambangi Ponpes Sabiilul Rosyad pimpinan KH Marzuki Mustamar. Di
sana mereka disambut dengan agenda Halaqoh Kebangsaan bersama ulama dan tokoh
masyarakat se-Jawa Timur. Kepada wartawan Kiai Marzuki mengungkapkan
kekecewaannya atas konflik yang terjadi antara PKB dan PBNU.
Menurut mantan Ketua
PWNU Jawa Timur itu, PBNU tidak perlu cawe-cawe urusan politik praktis, PBNU
harusnya bekerja pada jalur keumatan dan kemasyarakatan. Sementara PKB
didirikan untuk menjadi jembatan politik warga nahdliyin.
Kunjungan terakhir
rombongan Dewan Syuro DPP PKB ini yakni ke kediaman KH. Musthofa Bisri atau Gus
Mus di Rembang. Kepada Pendiri PKB ini, Para Kiai ini menyampaikan dan memohon
doa akan kelancaran gelaran Muktamar PKB ke-6. Mereka pula menyampaikan soliditas
kepengurusan PKB dari tingkat pusat sampai daerah serta sejumlah prestasi
partai pasca pemilu 2024 lalu di bawah kepemimpinan Gus Muhaimin Iskandar.
Selain silaturahmi
ke Para Kiai di atas, Anggota Dewan Syura Andy Muawiyah Ramli, Taufik Abdullah dan Kiai Otong Abdurrohman
menyertai Ketua Umum Gus Muhaimin bertandang ke sesepuh NU, KH. Syukron Makmun
dan KH. Ma'ruf Amin yang juga Wakil Presiden RI.
" Kedua sesepuh
itu menyatakan dukungan kepada PKB dibawah kepempinan Gus Muhaimin. Bahkan
bersedia hadir di Muktamar PKB ke 6 di Bali 24-25 Agustus 2024", tutur
Taufik Abdullah.
Beberapa daerah pun
menggelar silaturahmi Para Kiai seperti di Malang, Semarang, Majalengka dst.
Sebelum agenda
silaturahmi tersebut ada pertemuan terbatas Dewan Syura dengan para Tokoh PKB seperti Alwy Sihab, Dr. AS.
Hikam, KH. Arifin Junaidi, KH. Mun'im DZ, Masduki Baidhowi dan banyak tokoh
lainnya.
" Semua
berharap Muktamar berjalan lancar dan bisa menghasilkan platform perjuangan PKB
sesuai arahan para Sesepuh dan Kiai-Kiai NU. PKB dari NU untuk Indonesia",
tegas Wakil Sekertaris Dewan Syura DPP KB, KH. Maman Imanulhaq. (Ris)