Cirebon -- Peristiwa
dan Kasus pembunuhan Vina serta kekasihnya Eky yang terjadi di kawasan jalur
Majasem Kota Cirebon hingga fly over Talun Kabupaten Cirebon pada Sabtu 27
Agustus 2016 silam kini kembali menjadi sorotan publik setelah diangkat ke
layar lebar atau film dengan Judul Vina “ Sebelum 7 Hari “. Berbagai kalangan
kini turut membantu kepolisian menguak sosok 3 DPO yang belum tertangkap hampir
8 tahun yakni Pegy alias Perong, Dani, dan Andi, pembunuh Vina dan Eky yang
hingga kini masih buron. Salah seorang seorang hacker pun menuliskan bahwa
sosok kunci ketiga tersangka itu ialah Brigjen Pol Adi Vivid Agustiadi
Bachtiar.
Melalui akun
Instagram pribadinya @voltcyber_v2 sosok tersebut membeberkan bahwa kunci
tertangkapnya tiga DPO pembunuh Vina Cirebon ialah Brigjen Pol Adi Vivid
Agustiadi Bachtiar. Mengutip dari unggahan tersebut, sang hacker mengklaim
bahwa sosok polisi itu merupakan kunci terungkapnya keberadaan Pegy alias
Perong, Dani, dan Andi. “Cukup mudah untuk menangkap 3 DPO kasus Vina,” tulis
akun yang dikutip media ini pada Minggu 19 Mei 2024.
Berdasarkan
penelusuran awak media saat peristiwa pembunuhan Eky dan Vina terjadi pada
bulan Agustus 2016, saat itu Adi Vivid Agustiadi Bachtiar belum menjabat
sebagai Kapolres Cirebon Kota. Adi Vivid Agustiadi Bachtiar baru menjabat
sebagai Kapolres Cirebon Kota pada bulan Desember 2016. Perwira Tinggi Polri
berpangkat bintang satu ini menjabat sebagai Kapolres Cirebon Kota Ia
menggantikan Indra Jafar.
Peristiwa pembunuhan
Vina dan Eky terjadi pada Sabtu malam 27 Agustus 2016 silam. Awalnya kasus ini
ditangani oleh Polres Cirebon Kota dan Beberapa minggu pasca-kejadian,
penyelidikan diambil oleh Polda Jawa Barat.
Pegiat Media Sosial
dan juga Konten Kreator Indramayu sekaligus sutradara Film Taka Rich dalam
paparannya menuturkan bahwa netizen harus lebih bijak dan cerdas jangan
tergiring satu isu yang belum valid kebenarannya lalu kemudian menghubung -
hubungkan dengan orang lain yang tidak ada kaitannya.” Ini ko jadinya melebar dan jadinya hoax, netizen atau masyarakat harus
cerdas, iya niat membantu polisi dan itu bagus tapi jangan sampai menyebar info
hoax akan seseorang dengan cocokologi dan lainnya, itu salah namanya, kita
jangan tergiring satu opini yang salah kemudian menyebarkan, wah ya jadinya ga
bener dong, bahkan ada yang kena imbas dari info yang salah dan bahkan ada yang
mengaitkan dengan para pelaku pembunuhan Vina serta Eky.” ujar Taka pada Minggu, 19 Mei 2024.
Netizen juga, lanjut Taka jangan bermain dengan opini dan
komentar yang tidak berdasarkan fakta yang ujungnya menjadi Info hoax.“ Ini kan
tidak berdasarkan fakta, menyerang dan menyebarkan fitnah. Adi Vivid kan
menjabat sebagai kapolres Cirebon Kota pada bulan Desember 2016 sedangkan kasus
Vina kan terjadi bulan Agustus 2016, mana mungkin seorang Adi Vivid merekayasa
kasus yg terjadi 5 bulan sebelum dia menjabat, dan tentunya masyarakat harus berterima kasih
karena kasus itu diungkap oleh Indra Jafar yang saat itu menjabat sebagai
Kapolres Cirebon Kota, “ tutur Taka.
Kasus pembunuhan Eky
dan Vina Cirebon kembali menjadi sorotan setelah diangkat dalam film layar lebar
berujung ‘Vina Sebelum 7 Hari', dirilis di bioskop. Film ini diangkat dari
kisah nyata peristiwa nahas yang dialami sepasang remaja berusia 16 tahun itu.
Dalam kasus ini, delapan dari 11 orang telah divonis pada tahun 2017 lalu.
Tujuh orang pelaku dijatuhi penjara seumur hidup, sedangkan satu terdakwa yang
masih dibawah umur divonis delapan tahun penjara. Tiga tersangka lainnya kini
masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Jawa Barat. Kabid Humas Polda
Jawa Barat Kombes Pol Jules Abraham Abast beberapa waktu lalu menegaskan bahwa
pelaku pembunuh Vina dan Eky bukan anak polisi. (Hid)