Cirebon – Penjabat (Pj)
Wali Kota Cirebon menghadiri rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas
pertanian di Jawa Barat, Kamis, 18 April 2024. Pemda Kota Cirebon mendukung
target Jabar swasembada pangan 2024.
Rapat Koordinasi dibuka secara langsung oleh Pj Gubernur Jawa
Barat, dihadiri oleh bupati/wali kota, Kementerian Pertanian RI, Kepala Dinas
Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan se-Jawa Barat serta stakeholders
pertanian Jabar.
Dalam kesempatan
tersebut, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey
Machmudin manargetkan Jabar sebagai daerah lumbung padi nasional bisa cepat
swasembada pangan. "Rapat hari ini
optimismenya itu kami ingin Jawa Barat swasembada pangan. Kemarin sempat ada harga beras naik dan susah
di beberapa retail, kami berpikir Jabar sebagai lumbung padi harus bisa
teratasi dengan optimal," ujar Bey.
Bey menargetkan
tahun 2024 Jabar bisa menjadi lumbung pangan terbesar di Indonesia. "Tahun
ini kami ingin menjadi yang pertama. Insyaallah dengan semangat para bupati/wali
kota insyaallah akan tercapai juga dukungan dari Kementerian Pertanian, juga
dari BBWS terkait pengairan," ungkapnya.
Bey berharap sistem
tata kelola dan tata niaga pertanian di Jabar bisa diperbaiki dengan
menyeluruh, sampai BUMD yang mengelola cadangan beras. "Insyaallah tahun ini kalau tercapai
target kami bisa mengelola pangan sendiri. Jadi kalaupun terjadi kelangkaan
secara nasional, Jawa Barat tidak perlu ikut. Kami juga akan menata kembali
BUMD yang menangani cadangan beras," jelasnya.
Sementara itu, Pj
Wali Kota melalui Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3)
Kota Cirebon, Elmi Masruroh SP MSi mengatakan, Kota Cirebon berkomitmen untuk
terus meningkatkan sektor pertanian yang ada. “Kita berkomitmen untuk mendukung
target Jawa Barat menjadi salah satu daerah
swasambada pangan nasional. Sesuai arahan Pak PJ Gubernur yakni
memaksimalkan potensi lahan tadah hujan agar indeks pertanamannya meningkat.
Kita bersama-sama dengan seluruh stake holder untuk mewujudkan itu,"
ujarnya. (Hid)