TPS Unik, Siap-siap Disawer Pemkab Majalengka

 



Majalengka –  Untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 Pemerintah Kabupaten Majalengka menyiapkan hadiah untuk Tempat Pemungutan Suara ( TPS ) dengan desain unik dengan nilai total  Rp10.000.000. Penilaian akan dilakukan oleh tim yang telah dibentuk yang juga bertugas mengawasi pelaksanaan pencoblosan.

 

Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi mengungkapkan, pada hari pencoblosan 14 Februari 2024, pihaknya bersama Forkopimda akan menyebar ke beberapa titik untuk melakukan monitoring ke setiap TPS. “Kami sejak awal sudah memberitahukan kepada desa dan kelurahan, akan dilakukan lomba bagi TPS–TPS yang unik. Jadi, nanti semua Forkopimda pada hari H akan nyoblos dulu, habis itu disebar ke beberapa titik untuk melakukan monitoring. Jadi yang dimonitor nanti TPS unik karena ada lomba. Setelah meninjau beberapa titik, balik lagi ke pendopo. Di pendopo, kita buka quick count,” sebut Dedi , saat meninjau banjir di Kertajati, Senin  ( 12/02/2024 ).

 

Terkait TPS yang rawan banjir, Dedi mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan pemetaan TPS yang rawan banjir juga bemcana alam lainnya. “Ada beberapa titik yang jika hujan deras atau kasus tanggul jebol terjadi banjir seperti ini, maka, antisipasinya, Pak Camat akan memimpin evakuasi. Kepala Desa membuat surat berita acara pemindahan lokasi TPS jika diperlukan," kata Dedi.

 

Kapolres bersama anggotanya memastikan melakukan pengamanan logistik, mulai dari kotak suara, surat suara, dan berita acara.

 

Di tengah bencana banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Kertajati, Pj Bupati akan melaporkan hal tersebut kepada Bawaslu dan KPU Majalengka karena mulai Senin, 12 Februari 2024, petugas KPPS sudah menyebar surat panggilan kepada calon pemilih.

 

Sementara itu, ada sejumlah petugas KPPS yang menjadi korban banjir sehingga pendistribusian surat panggilan kemungkinan terhambat karena yang petugas mengurusi rumahnya yang terkena banjir. “Sekarang surat panggilan untuk warga (calon pemilih) sedang ditulis oleh petugas, karena petugasnya mengurusi rumah yang sedang kebanjiran itu menjadi terhambat. Itu yang harus kita lakukan, bantuan dari pihak lain ,” kata Dedi. (Hida)

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama