Makam Sunan Gunung Jati di Gunung Jati atau Gunung Sembung?

 



Warga berdoa di depan pintu pasujudan makam Sunan Gunung Jati (Foto: ist)

 

Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah merupakan salah satu wali songo yang menyebarkan ajaran Islam di tanah pasundan. Di akhir hayatnya, pendiri kesultanan Cirebon ini dimakamkan di Cirebon, tepatnya di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Sebuah kompleks pemakaman keluarga yang terletak di bukit Gunung Sembung.

 

Namun seringkali orang menyebutnya sebagai Gunung Jati. Jadi yang manakah yang benar? Di Gunung Jati atau Gunung Sembung?

 

Pegiat budaya dan pendiri komunitas Kendi Pertula Cirebon, Raden Chaidir Susilaningrat menjelaskan kompleks Astana Gunung Jati terdiri dari dua bukit yaitu Gunung Jati dan Gunung Sembung.  “Perbedaannya, kalau Astana Gunung Sembung, yang di sebelah kiri jalan dari Kota Cirebon merupakan pemakaman Sunan Gunung Jati dan keturunannya,” jelas Chaidir.

 

Sedangkan Gunung Jati, yang terletak di sebelah kanan dari arah Kota Cirebon merupakan pemakaman orang-orang dekat Sunan Gunung Jati dan bukan keturunananya. Namun mereka yang dimakamkan di Gunung Jati merupakan orang-orang dekat dan tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan sejarah Cirebon.

 

Astana Gunung Sembung memiliki 9 tingkatan. Makam Sunan Gunung Jati ada di tingkatan paling akhir, yaitu tingkat ke sembilan. Masing-masing tingkatan ditandai dengan 9 pintu yang memiliki nama. Secara berurutan dimulai dari pintu pertama yaitu pintu Gapura, pintu Krapyak, pintu Pasujudan, pintu Ratnakomala, pintu Jinem, pintu Rararog, pintu Kaca, pintu Bacem dan pintu Teratai.

 

Tidak semua orang diperbolehkan untuk masuk hingga ke tingkat teratas. Hanya keturunan Sunan Gunung Jati atau orang-orang yang sudah mendapat izin dari sultan yang diperbolehkan naik hingga ke tingkat teratas. Pengunjung hanya diperbolehkan hingga naik dan berdoa hingga tingkat ketiga atau di pintu Pasujudan. (Hid)

 


Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama