Nuruzzaman Apresiasi Film Sayap-sayap Patah

 


Cirebon --- Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor se Wiilayah 3 Cirebon bersama  keluarga besar Nahdlatul Ulama yang terdiri dari PC Muslimat NU, Fatayat, IPNU, IPPNU turut serta menonton film Sayap-Sayap Patah, yang rilis di bioskop pada Kamis, 18 Agustus 2022.

 

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Cirebon Akhmad Ibnu Ubaidillah mengatakan film Sayap-Sayap Patah memberikan pelajaran penting dan pengingat tentang bahayanya sikap intoleransi yang terjadi dalam perilaku beragama. Oleh karenanya, hal tersebut harus menjadi pelajaran pentingnya beragama yang baik dengan menumbuhkan sikap-sikap toleransi dan moderat. "Kami Ansor Banser yang menjadi benteng pemuda NU berkewajiban menyebarkan paham-paham Islam yang toleran," jelas Ibnu.

 

Ia pun mengapresiasi dengan hadirnya film Sayap-Sayap Patah. Bahwa apa yang dilakukan Ansor Banser selama ini memerangi kelompok intoleran dan anti Pancasila merupakan keharusan dan sudah tepat.  "Bahwa sikap terorisme awalnya merupakan karena ideologi Islam yang ekstrim dan intoleran sehingga bermuara terhadap tindakan terorisme, "tuturnya.

 

Sementara itu Kepala Densus Banser 99, Nuruzzaman yang menginisiasi nonton bersama film tersebut menjelaskan beratnya tugas kepolisian tergambaar pada film Sayap-sayap Patah. “Khususnya tugas Densus 88 dalam memberantas kelompok teroris,” tutur Kang Zaman, panggilan akrab Nuruzzaman.

 

Sekalipun dihiasi dengan kisah human interest, namun film Sayap-sayap Patah ini menurut Kang Zaman menggambarkan kehidupan personil Densus 88 serta kesedihan istri yang kehilangan suami saat tengah bertugas. Pada kesempatan itu, Kang Zaman yang juga staff khusus Menteri Agama, mengapresiasi tayangnya film ini dan berharap masyarakat mendapatkan gambaran dan pemahaman tentang penanggulangan teroris yang dilakukan Densus 88.

 

Menonton film Sayap-Sayap Patah diinisiasi oleh Kadensus 99 Banser Nuruzzaman yang diikuti oleh GP Ansor dan KBNU se Wilayah 3 Cirebon. Film tersebut disutradarai  oleh Rudi Soedjarwo. Film yang dibintangi Nicholas Saputra dan Ariel Tatum ini diangkat dari peristiwa nyata kerusuhan berdarah di Mako Brimob, Depok, pada 2018 yang ditayangkan serentak di bioskop Indonesia pada 18 Agustus 2022 dini hari.

 

Film ini mengisahkan pasangan suami istri yang hidup bahagia.  Kebahagiaan itu semakin lengkap ketika Nani,diperankan Ariel Tatum,  diketahui hamil. Seiring waktu berjalan, kandungan Nani semakin membesar. Namun, Adji, diperankan Nicholas Saputra,a tidak dapat menemani Nani karena pekerjaannya sebagai personel kepolisian atau Densus 88 yang harus siaga saat dibutuhkan untuk bertugas.

 

Hampir setiap hari, Adji harus bertugas dan meninggalkan Nani sendirian. Padahal Nani tengah mengandung tua dan ia didapuk memiliki tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan keguguran. Mereka pun sempat bertengkar, dan Nani berkeinginan pulang ke Jakarta agar kehamilannya bisa terjaga. (rin)

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama