Jakarta – PDI Perjuangan (PDIP) menggelar Festival Kopi Tanah Air di Lapangan Parkir Timur, Senayan, Gelora Bung Karno. Festival tersebut mengagendakan pemecahan rekor MURI untuk sulang kopi bersamaan.
Tampak Ketua DPP PDIP Puan
Maharani dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Serta jajaran DPP PDIP lainnya seperti Sukur Nababan, Mindo Sianipar, Djarot
Saiful Hidayat, dan Wiryanti Sukamdani menungkan air panas ke atas kopi. Juga
terlihat Menkop dan UKM Teten Masduki, serta Wamen Pertanian Harvico Hasnul
Qolbi.
Puan dan Hasto kemudian bersulang
kopi bersamaan dengan kader PDIP yang hadir secara langsung di Lapangan Parkir
Timur dan daring untuk pemecahan Rekor MURI.
Setelah itu, Puan dan Hasto sempat diuji panitia acara untuk menemukan
kopi hasil petik merah atau sudah matang di atas meja.
Panitia menyediakan pilihan dua
gelas berkelir merah berisi kopi yang telah diseduh. Puan dan Hasto kemudian menimang sebelum
menjatuhkan pilihan. Kedua elite PDIP itu mencium aroma kopi yang diseduh
dengan air panas. Selanjutnya, Puan dan Hasto terlihat menyeruput dua gelas
berisi air seduhan kopi yang disediakan panitia acara.
Setelah menimbang, Puan tampak
menunjuk sebuah gelas. Dirinya tidak ragu memilih gelas di sisi kiri. "Saya
pilih yang kiri," kata Puan saat memilih gelas berisi kopi itu.
Hasto rupanya tidak berbeda
dengan Puan. Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu juga memilih gelas di
sisi kiri. "Saya juga pilih yang
kiri, karena kiri lebih progresif," ungkap Hasto sambil tertawa renyah.
Berikutnya, panitia acara menyebut
pilihan yang dijatuhkan Puan dan Hasto tidak keliru. Gelas yang dipilih memang
berasal dari kopi yang petik merah atau sudah matang. "Ini yang dipilih Mbak Puan dan Mas
Hasto betul, karena kopi yang dipilih itu hasil petik merah," kata seorang
panitia acara.
Puan mengatakan, dengan menikmati
kopi hasil dari budi daya petik merah, maka harga Kopi petik merah ini membantu
para petani agar harganya lebih baik. Lalu pengolah bisa menjaga kualitasnya
dan para peminum bisa menikmati kopi yang berkualitas.
Ia pun berharap, dengan
meningkatkan kopi tanah air bisa menjadi ajang memperkuat rasa nasionalisme. "Saya
berharap kegiatan ini menjadi ajang untuk memperkuat rasa nasionalisme dan
gotongroyong sebagai bangsa. Untuk itu mari kita bersulang kopi untuk memajukan
negari. Merdeka," ucap Puan.
Puan pun memimpin bersulang
kopi bersama ribuan peserta yang hadir
di lokasi dan yang hadir secara hybrit. "Kita akan bersulang dan menikmati
kopi hasil dari budi daya petik merah," sambungnya.
Sementara, Ketua Panitia Festival
Kopi Tanah Air Ono Surono mengatakan, bahwa acara ini diikuti pula oleh peserta
dari Kendari. Adapun peserta yang hadir di Kendari mencapai 4 ribu orang. "Mbak
Puan izin disaat yang bersamaan, teman-teman dari Kendari melaksanakan festival
yang sama dengan peserta berjumlah 4 ribu orang," jelas Ono.
Setelah mengikuti ujian mencari
kopi petik merah, Puan dan Hasto terekam melantunkan beberapa lagu di atas
panggung Festival Kopi Tanah Air. Acara tersebut juga menghadirkan beberapa artis
ibu kota seperti Krisdayanti dan Rizki Febiyan. (ris)