Cirebon – Usaha
batik kembali bangkit pasca pandemi Covid-19. Pendampingan dari Pupuk Kujang
turut membantu proses kebangkitan tersebut.
“Awalnya, kami
melakukan pendampingan kepada Batik Kurnia pada tahun 2013,” tutur Arief
Riyadhi dari Departemen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pupuk
Kujang, Rabu (14/9/2022). Batik Kurnia berada di Trusmi, Kecamatan Plered,
Kabupaten Cirebon. Pendampingan kepada Batik Kurnia juga dilakukan saat pandemi
terjadi hingga sekarang.
Arief menuturkan,
pendampingan yang diberikan Pupuk Kujang kepada Batik Kurnia berupa strategi
pemasaran, serangkaian pameran, hingga bantuan modal usaha. “Kami fasilitasi
untuk sejumlah pameran di tingkat nasional supaya Batik Kurnia asal Trusmi ini
semakin dikenal masyarakat. Apalagi di pameran yang dihadiri para kolektor dan
penikmat seni batik, yang memang memburu koleksi batik tulis motif klasik
tradisional, Batik Kurnia asal Trusmi ini punya koleksinya,” ujar Arief.
Satuni, pemilik
Batik Kurnia mengakui, pendampingan dan bantuan modal dari Pupuk Kujang turut
membantunya saat melewati badai pandemi beberapa tahun lalu. Ia bercerita, saat
pandemi corona melanda, pesanan batik merosot tajam. Sehingga kinerja usaha
Batik Kurnia ikut terguncang.
“Namun karena ada
bantuan dana dari Pupuk Kujang, kami bisa bangkit, bisa punya modal lagi untuk
produksi, dan para pekerja pun bisa kembali produktif. Karena tak sedikit warga
Trusmi yang menggantungkan hidupnya kepada batik,” kata Satuni.
Agung Gustiawan VP
TJSL Pupuk Kujang menuturkan, Pupuk Kujang terus membuat program-program untuk
mengembangkan Community Development atau pengembangan komunitas.
Program-program itu, ujar Agung, tidak hanya diberikan kepada komunitas di
bidang pangan saja.
“Kami membuat program
pengembangan tidak hanya untuk komunitas petani, perajin batik pun kita
dampingi. Seperti Batik Kurnia asal Trusmi ini, kita dampingi mulai dari
bantuan permodalan, bantuan promosi hingga bermanfaat bagi masyarakat sekitar,”
kata Agung.
Sementara itu, Pupuk
Indonesia juga melakukan pembinaan berupa proses kurasi dan pemetaan pasar ke
tingkat lanjut untuk Batik Kurnia.
Batik merupakan
salah satu warisan budaya asal Indonesia dan sudah diakui UNESCO. Batik Trusmi
yang berasal sejak abad ke-14 memiliki sejarah panjang yang harus dilestarikan.
Pupuk Kujang ingin berkontribusi dalam perkembangan batik ini. “Kami ingin
berkontribusi untuk masyarakat,” kata Agung. (ris)